Di era saat ini, pendingin merupakan salah satu faktor penting untuk menghadirkan kenyamanan bagi manusia hingga penyimpanan makanan. Berbicara tentang pendingin, tidak lepas dari peran refrigeran. Refrigeran (refrigerant atau yang lebih orang kenal sebagai Freon - yang merupakan salah satu merek dagang dari salah satu produsen refrigeran) adalah zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Refrigeran dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan komposisi kimianya, dampak lingkungan, keamanan, dan kinerjanya. Beberapa jenis refrigeran yang paling umum adalah sebagai berikut.
Chlorofluorocarbons (CFC)
CFC memiliki potensi penipisan ozon (ODP) dan potensi pemanasan global (GWP) yang tinggi, yang mana dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaan CFC dilarang oleh Protokol Montreal, sebuah perjanjian internasional untuk melindungi lapisan ozon. Contoh dari CFC adalah R-11 dan R-12.
Hydrochlorofluorocarbons (HCFC)
HCFC memiliki ODP dan GWP yang lebih rendah daripada CFC, tetapi masih berbahaya bagi lingkungan. HCFC juga sedang dalam proses penghapusan
oleh Protokol Montreal. Contoh HCFC adalah R-22 dan R-123.
Hidrofluorokarbon (HFC)
HFC memiliki ODP nol, tetapi GWP tinggi. HFC banyak digunakan dalam sistem pendingin modern, tetapi juga tunduk pada regulasi Amandemen Kigali. Amandemen Kigali (the Kigali Amandement) merupakan kesepakatan untuk membatasi penggunaan HFC untuk memerangi pemanasan global. Contoh HFC adalah R-134a dan R-410A.
Hydrofluoroolefins (HFO)
HFO memiliki ODP nol dan GWP sangat rendah. HFO dianggap sebagai alternatif ramah lingkungan untuk HFC, tetapi relatif baru dan mahal. Contoh HFO adalah R-1234yf dan R-1234ze(E).
Refrigeran Alami
Refrigeran alami adalah refrigeran yang terjadi secara alami di lingkungan atau dapat berasal dari sumber alami. Refrigeran golongan ini memiliki keunggulan ODP nol dan GWP sangat rendah atau dapat diabaikan serta murah dan efisien. Tetapi disamping keunggulannya, refrigeran alami mungkin memiliki beberapa kekurangan seperti mudah terbakar, beracun, atau kompatibilitas rendah dengan sistem yang ada. Contoh refrigeran alami adalah amonia (R-717), karbon dioksida (R-744), hidrokarbon (R-290, R-600a), air (R-718), dan udara (R-729).
Jadi, refrigeran manakah yang terbaik untuk dipilih?
Pemilihan jenis refrigeran tergantung pada berbagai faktor seperti aplikasi, iklim, biaya, efisiensi energi, keamanan, dan dampak lingkungan. Tidak ada refrigeran terbaik untuk semua tujuan, melainkan trade-off antara kriteria yang berbeda. Mempertimbangkan pentingnya peran refrigeran, diharapkan para pengguna refrigeran juga mempertimbangkan keberlanjutan (sustainability) terkait lingkungan dengan mengarah pada penggunaan refrigeran yang optimal serta jenis yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan refrigeran yang optimal dapat dicapai salah satunya dengan perawatan mesin dan alat pendingin secara rutin dan benar sesuai standar.

Dikutip dari berbagai sumber.